Senin, 14 April 2008

edisi 7

Romansa Bulan Saga

Langit begitu aneh barangkali ada
Yang tersimpan di balik hutan
Malam jadi kelabu menyembunyikan
Seluruh bayangbayang metropolis
Bulanku kristal harapan warga kota
Hai bulanku bulan saga

Seekor naga merkuri jadi birahi
Menggeliat membelah kota
Menebar sisiksisik emas
Menjanjikan masa depan idaman
Dari utara angin dingin dan sepi
Dan begitu wangi seluruh mimpi
Bulan hai bulanku saga

Tak ada lagi yang harus dipercakapkan
Sepanjang trotoar
Kecuali merasakan desahan napas bumi
Napas seseorang yang lahir dari bulanku
Di jantung kota dijadikannya kebun pisang
Di bahana sunyi kudengar ada senandung
Metropolis adakah pisang berbuah duakali
Jika kau ingin pisang maka tanamlah lagi
Bulan hai bulanku bulan saga

Banjarbaru,2001


Romansa Seekor Hong

Di bawah bulan kau asyik merajut perca sutra
Kupetikkan melati di antara meihwa
Angin Gobi berembus di daratan Indonesia
Tapi kau telah melahirkan seekor Hong

Di bulan Desember kau berikan segalanya
dalam tiupan sembilanbelas lilinmerah padaku
dan setiap pagi
kita takjub mendengar kicaunya

Sejak ia tersesat di hutan Yangliu
dan tak pernah kembali lagi Sui Lan
Sejak itu pula tak pernah lagi
kudengar nyanyian Chun Chiu

Dalam malam yang kelam
ranjang tak pernah lagi memberi arti
Di mata terpejam aku bangkit
dari serbuk bintangbintang
Kutatap pucuk hutan pinus
dan tenggelam di sungai Yang Tze

Banjarbaru, 2001


Romansa Setangkai Bunga

Sempurnakan jerit setangkai bunga
Agar mimpi jangan gelisah
Waktu pagi dibasuh tangisan kecil
Tapi aku tak ingin siapa pun
Mengusik ujung kelopaknya
Sebab setiap tetes embun
Adalah suara rintihan riwayat
Kerinduan

Tak perlu jambangan
Sebab akulah jambangan setiap rintihan
Tuhan ku taruh keyakinan
Jangan kau sembunyi di balik anganangan


Banjarbaru, 2001

Tidak ada komentar: