Senin, 14 April 2008

edisi 1

Narasi Ayat Batu

Kubelah ayatayat batumu di kulminasi bukit
Yang terhampar di sajadahku
Kujatuhkan di tebingtebing lautmu
Cuma gemuruh ombak dalam takbirku

Angin mana di gurungurunmu beribu kafilah
Dan beribu unta yang tersesat di tepitepi
hutanmu
Dan bersafsaf di oasis bumimu yang letih

Kuseru namamu tak hentihenti
Di ruasruas jari tanganku
Yang gemetar dan berdarah
Tumpahlah semesta langit
Di mata anak Adam yang sujud di kakimu

Banjarbaru, 2000


Narasi Pohon Senja

Kukalungkan lampulampu di ranjangmu
Lalu kujadikan pengantin
Lalu kunikahi daunmu kepompong birahi
dendam
Lahirlah kupukupuku
Betapa nikmat dalam dahaga
Menjelajah tubuhmu
Mencari rangkaian bunga
Jauh dalam lubuk jantungmu

Banjarbaru, 2000

Narasi Gairah Embun

Menjilati garisgaris permukaan tangan
Menggendong keranjang yang kita anyam
Setetesdemisetetes embun kita kumpulkan
Bertebaran dalam mazmurmazmur malam

Kita bersidekap dalam gumpalan warna angin
Membakar lipatandemilipatan tubuh fana
Mata mencari sesuatu yang pernah kita punya

Sebelum keburu surya bangkit dari mimpinya
Kunyah segala dedaunan dan akarakaran
Jadi serbuk hatinurani
Kucurkan ke piala kita tanpa sisa
Agar bebas dari perangkap dusta

Mulutmu wangi sarigading
Menyentuh gordengorden jendela
Tapi jangan kau buka
Sebentar lagi pagi beranjak tiba

Banjarbaru, 2000

Tidak ada komentar: