Senin, 14 April 2008

edisi 6

Etam Sayang Gunung

Rangka Kenyah
Rangka Kenyah dangsanak etam
Dangsanak puakapuaka di riamriam
Darahnya getah kayu talikan
Rangka Kenyah cucu Damang Ebbeh
Pemimpin legendaris pegunungan meratus
Mengajarkan pada etam
Bagaimana mencintai alam
Mengharamkan kotoran narkoba
Mengharamkan budaya ngerpe
Dan segala tipu muslihat
Mengingatkan pada etam
Jangan terbuai dengan hasil teknologi
Karena etam hanya bisa membeli dan memakai
Tetapi tidak bisa menciptakannya sendiri
Mengajarkan pada etam
Jangan menyusahkan guruguru etam
Jangan bikin pusing masyarakat lingkungan

Rangka Kenyah
Rangka Kenyah putra Indonesia
telah tuantuan lupakan
Tanahladang Rangka Kenyah
Tuan gusur tanpa belas kasihan
Kemudian tuan buat pemukiman trans
Tanpa beretika sama sekali

Lihatlah tuantuan
Seribu Rangka Kenyah tercampak
Di lembahlembah pengasingan
Duhai berbulu landakkah hati tuan
Rangka Kenyah
Rangka Kenyah putra Indonesia
Tuan tuduh huma berpindah
Sumber malapetaka
padahal hutanhutan beratus tahun
Dibabat habis untuk kekayaan tuantuan
Sehingga seribu Rangka Kenyah terusir
Di padangpadang perburuan
Duhai sarang kabibitakkah jantung tuan
Tuantuan
Lihatlah tuantuan
Rangka Kenyah
Seribu Rangka Kenyah menatap langit
Nyanyian seribu gelisah
Di kakikaki pegunungan meratus
Nyanyian seribu duka
Di puncakpuncak pegunungan meratus

Etam cinta tanahbanyu turuntemurun
Nyalakan damar di uluulu
Bumi menangis diamlah sungai mengalir
Etam batandik di duri rukam
Ambilkan sumpit buluh kuning di gunung ampar
Suruh ikat talimbaran di batu pancur

Apabila pecah bulanai
Jangan dipagat akar kariwaya
Maka pagari ruh dengan tulang etam
Maka pagari ruh dengan darah etam
Tajaki tunggul puaka di riamriam

Dangsanak
Pegunungan meratus inilah
Tumpahdarah etam yang tersisa
Dari titis nenekmoyang
Maka janganlah dangsanak bikin
Eksploitasi kawasan hutan lindung
Karena dangsanak menciptakan wabah anak sima
yang berlidah halimatak
yang melatiklatik di daundaun kehidupan etam
Dan janganlah dangsanak bikin
Pertambangan batubara di tanahbanyu etam
Karena dangsanak menciptakan wabah bumburaya
Yang bertaring babi hutan
Yang mengaduk ladang kehidupan etam
Yang membongkar kubur kehidupan etam
Maka dengarkanlah suara hatinurani etam
Demi Indonesia tercinta


Banjarbaru, 2000
***
Rangka Kenyah : Kepala Suku/Damang
etam : kita/kami
dangsanak : saudara (sapaan)
puaka : demit penunggu hutan
talihan : sejenis ulin
kabibitak : sejenis laba - laba beracun
ulu : daerah atas, daerah hulu
batandik : menari - nari memanggil dewa
talimbaran : tali dari kulit kayu
bulanai : gentong, tajau (tempayan)
dipagat : diputus
kariwaya : sejenis beringin
tajaki : tancapi
riam : sungai menyerupai air terjun
anak sima : hantu bentuknya seperti tuyul
pemakan jantung manusia
malatik : berjalan dengan badan
halimatak : lintah pengisap darah,bentuknya
agak kecil dari pada lintah di air
hidupnyadi hutan lebat
bumburaya : raksasa pemakan mayat

Tidak ada komentar: