Senin, 14 April 2008

edisi 12

Lanskap Sanggama Bunga

Telah kau tabur bisa pada jambangan
agar kita mabuk hingga fajar tiba
Sebab setiap igauan adalah tutur
riwayat kamasutra

Akulah yang terperangkap
dalam tangkapan parfum cintamu
Duridemiduri mengekalkan
lukabirahidendam

Kau beri aku kelopakkelopak
yang senantiasa berbuah
nikah tak jadijadi
yang senantiasa meneteskan
kebencian dan rindu

Aku yang terperangkap
peziarah dalam dukamu

Banjarbaru, 2003


Merampas ciuman Berabad Abad

Alangkah tak terjamah birunya langit
Mataku tunduk hanya dapat menyentuh
ujung kakimu
Andai pun sekejap kau beri aku
penerang jalan
Barangkali t’rasalah luput dari
keasingan

Datanglah yang membisikkan rahasia
kehidupan ke telingaku
Bibirku berabadabad menyala dalam
kesunyian
menyala dalam sakwasangka napas
pelagu rindu

Musafir itu beerkata : Aku dahaga
dalam lautmu
wahai merapatlah cintaku yang
berderai

Bintanglah yang menyerbuki
setiap langkah
Sungguh kelam
wajahmu dilarut malam

Banjarbaru, 2003


Sampan Nuh

Sungai melahirkan sampan penuh dendam
Kau beri aku ombak dalam bathinku
tanpa ada tepi
Penyeberangan adalah pikiran
ditumbuhi burungburung tanpa ruh
menempuh perjalanan pulang

Di tanganku dayung belum juga terjaga
dalam isyaratisyarat tak terbaca
Benihbenih dendam sarat dalam urat nadi
tak aliralir
Kau anginkan seluruh kalimat doa
di jagatjagat

Sampan adalah jarak dan waktu
Yang dibentuk sayapsayap burung
Yang lelah menuju seberangMu


Banjarbaru, 2003

Tidak ada komentar: